Sunday, December 13, 2009

Berikan Nutrisi dan Stimulasi Terbaik pada Masa Emas Perkembangan Otak (Golden Years)

Masa emas perkembangan otak atau golden years merupakan masa yang sangat penting. Pada masa inilah struktur otak balita mengalami perkembangan yang paling pesat. Nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada masa ini akan berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak.


Masa golden years adalah masa ketika otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan mengagumkan. Pada masa ini, yang berlangsung sejak di dalam kandungan sampai berumur 3 tahun, sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat.

Hal ini dapat diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa

Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat hingga balita berusia tiga tahun. Setelah masa ini proses akan berjalan melambat, yakni pada usia sekolah dan usia remaja.

Karena waktu yang sangat terbatas ini, sebaiknya orang tua memanfaatkannya dengan baik, yakni dengan cara memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya sejak dini. Stimulasi yang diberikan pada masa ini, sangat efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan balita. Sebaliknya, stimulasi yang kurang akan memengaruhi kecerdasan balita.

Namun, perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang didapat oleh balita, sejak di dalam kandungan, sampai tiga tahun setelah ia dilahirkan.

Dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun, maka semakin banyak jumlah sel-sel otak bayi. Semakin bagus kualitas percabangan sel-sel otak, dan semakin bagus fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita.

Orang tua harus memahami bahwa stimulasi yang bervariasi, yang dilakukan setiap hari akan merangsang kecerdasan dan kreativitas balita lebih baik. Namun stimulasi harus diberikan secara menyeluruh pada berbagai potensi anak, misalnya sistem penginderaan, meliputi: pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman dan pengecapan.

Selain itu, stimulasi juga harus merangsang gerakan, kasar maupun halus, serta merangsang perasaan dan pikiran balita.

Lalu apa yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam memberikan stimulasi pada balita? Pertama adalah, stimulasi harus dilakukan dengan cara bermain, dalam suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan dan kasih sayang. Berikan stimulasi sesuai dengan usia dan tahapan tumbuh kembang balita.

Stimulasi untuk bayi 0–3 bulan dengan cara: menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai musik, meraih dan memegang mainan, mengulingkan tengkurap-telentang. Stimulasi umur 3–6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat gambar dan huruf, mengulang beberapa kata, dan dilatih duduk. Umur 6 – 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mama-papa, bersalaman, tepuk tangan, melambaikan tangan, membacakan dongeng, dilatih berdiri berpegangan. Umur 9 – 12 bulan ditambah dengan memasukkan dan mengeluarkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berjalan berpegangan. Umur 12–18 bulan ditambah dengan mencoret-coret, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle), memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, berjalan tanpa berpegangan, mundur, memanjat kursi, menendang bola, melepas celana, melakukan perintah-perintah sederhana, menyebutkan nama–nama benda.

Umur 18–24 bulan ditambah dengan menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh, gambar, benda-benda di sekitar rumah, bercerita tentang kegiatan sehari-hari menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana-baju, melempar bola, dan melompat. Umur 2–3 tahun ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit, dll), kegunaan benda, nama teman, menghitung, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, buang air kecil atau besar di toilet. Rangsanglah balita agar tertarik untuk mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal di lingkunganya. Beri anak kebebasan dan dorongan untuk mengembangkan khayalan, merenung dan berpikir

Stimulasi sebaiknya dilakukan secara terus-menerus setiap ada kesempatan, misalnya sambil mengganti popok, ataupun sambil memberi makan. Semua itu dilakukan dalam suasana bermain, penuh kegembiraan dan kasih sayang

Pentingnya Nutrisi hingga umur 3 tahun

Karena tumbuh kembang otak sejak kehamilan 6 bulan sampai umur 3 tahun sangat cepat dan penting, maka bayi membutuhkan banyak protein, karbohidrat dan lemak, karena sampai berumur 1 tahun 60 % energi makanan bayi digunakan untuk pertumbuhan otak. Selain itu, bayi dan balita membutuhkan vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA untuk ketajaman penglihatan dan kecerdasan balita, sphyngomyelin, sialic acid, dan asam-asam amino seperti Tyrosine dan Tryptophan.

Tyrosine dan Triyptophane merupakan asam amino penting, karena sebagai bahan baku pembuat neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang mempengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak. (Adv)

Dr. Soedjatmiko Sp.A(K) M.Si

"Untuk mendapat informasi lebih lengkap tentang cara membentuk anak yang sehat dan cerdas multipel, bacalah sebuah buku istimewa terbitan GRAMEDIA "CARA PRAKTIS MEMBENTUK ANAK SEHAT, TUMBUH KEMBANG OPTIMAL dan CERDAS MULTIPEL" disusun oleh Dr. SOEDJATMIKO, SpA(K), MSi. Buku tersebut direkomendasikan oleh Kak Seto, Bunda Romy (pakar Kecerdasan Multipel), DR.dr Rini Sekartini SpA(K) (Ketua III Iakatan Dokter Anak Indonesia), Ibu Edith (Sekjen Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Prof, Djauhar Ismail SpA(K) (pakar tumbuh kembang dari FK UGM) dan beberapa manejer perusahaan multi nasional terkemuka "

No comments:

Post a Comment