Erabaru News Minggu 12 agustus 2007
Terbongkarnya Kasus Bakpao Palsu Mendunia, PKC Dituding Membuat "Berita
Palsu" Untuk Menutupi
(Embedded image moved to file: pic05021.jpg)
Chinese vendors prepares steaming pork buns on sale at a sidewalk stall in
Beijing, July 25, 2007. A former Chinese wholesale food businessman has
revealed how contaminated food are sold in Beijing.
(Teh Eng Koon/AFP/Getty Images)
(Erabaru.or.id) - (Reporter Dajiyuan, Wang Zheng, melaporkan) Setelah
Stasiun TV Beijing beberapa hari yang lalu melaporkan suatu berita mengenai
adanya kasus penggunaan kertas kardus yang direndam air garam sebagai
daging isi dalam bakpao, telah mengundang perhatian besar dari masyarakat
setelah berita tersebut disebar luaskan oleh berbagai kalangan media massa
dan situs internet; bahkan kelompok media massa skala besar tingkat
internasional pun mengekor pemberitaan tersebut, memicu kekhawatiran
seluruh negara di dunia terhadap makanan di China.
Tanggal 18 Juli 2007, berita mengenai bakpao yang diisi dengan daging palsu
tersebut mendadak mengalami perubahan yang didramatisir, yaitu pihak
pemerintah tiba-tiba menyebarkan satu pengumuman bahwa berita tersebut
adalah berita palsu yang sengaja dibuat-buat oleh salah seorang reporter
dari Stasiun TV Beijing untuk menaikkan tingkat audiensi, dan reporter
tersebut yang bernama Zi Bei Jia.
Stasiun TV Beijing Meminta Maaf Setelah dipaksa
Ada informasi yang dibocorkan, bahwa pihak PKC sangat murka pada Stasiun TV
Beijing ini dengan diberitakannya kejadian yang sangat memalukan bagi
negara ini, dan PKC telah melakukan 4 kali intimidasi terhadap Stasiun TV
Beijing ini, sampai akhirnya tekanan yang harus ditanggung oleh stasiun TV
ini terlalu besar, sehingga mau tidak mau harus "menjernihkan" berita ini
sebagai suatu berita palsu, serta menyatakan permintaan maafnya secara
terbuka.
Stasiun TV Beijing juga mengakui bahwa mereka sendiri "kurang ketat dalam
melakukan sensor berita", sehingga mengakibatkan "pengaruh yang sangat
buruk terhadap masyarakat", dan mereka menyatakan akan mengambil hikmah
dari pelajaran ini, "untuk mengemban tanggung jawabnya sebagai media masa
bagi partainya".
Pemilik Toko Bakpao Isi Daging Palsu Telah Membuka Usahanya Selama 10 Tahun
Tanggal 8 Juli 2007 acara yang bertema kehidupan dari Stasiun TV Beijing
dengan judul "Transparansi" menyiarkan seorang reporternya sedang
mewawancarai secara sembunyi-sembunyi si pemilik toko yang menjual bakpao
isi daging palsu yang terbuat dari kertas kardus, telah menciptakan
kegemparan dalam masyarakat. Banyak penduduk China setelah menyaksikan
berita tersebut, tidak berani lagi membeli bakpao untuk dimakan.
Berita itu melaporkan, harga daging babi telah naik belakangan ini, namun
di distrik Chao Yang, dekat daerah Dong Si Huan, ada sebuah penjaja sarapan
pagi pinggir jalan, yang tidak menaikkan harga jual bakpaonya, yang cukup
berisi, dengan tingkat penjualan yang sangat cepat alias sangat laku. Namun
para pelanggan yang memakan bakpao tersebut sering mengeluh bahwa mereka
sering menemukan adanya potongan "daging" yang agak keras, yang menurut
pemilik warung, "Itu adalah daging asap, itu daging yang enak."
Ada orang yang melaporkan, bahwa isi dari bakpao tersebut terbuat dari
daging lemak babi dan kertas kardus bekas yang dicampur jadi satu. Oleh
karena itu Stasiun TV Beijing mengutus salah satu reporternya untuk
mewawancarai pemilik warung secara diam ? diam untuk mengisi rubrik di
acara "Transparansi", dan membongkar kasus proses pembuatan bakpao palsu
oleh warung bejat ini.
Pemilik warung membeli kertas kardus bekas dari tempat penampungan barang-
barang bekas, yang kemudian direndam dulu dengan soda api industri selama
3-5 menit, lalu dihancurkan, setelah itu dimasak, ditambahkan sedikit sari
pati babi, ditambahkan lagi dengan daging lemak babi dengan perbandingannya
6:4 dan dicampur hingga merata, begitulah "isi bakpao" itu telah selesai
dimasak. Setelah bakpao dengan isi itu telah dikukus matang, isi bakpao
yang terbuat dari kertas kardus ditambah dengan daging itu kelihatannya
hampir tidak ada bedanya dengan isi bakpao yang terbuat dari daging murni,
warnanya juga tidak ada beda sama sekali, namun biaya produksinya dapat
ditekan menjadi sangat murah.
Pemilik warung itu adalah orang dari luar daerah, dan mengakui bahwa teknik
ini tidak hanya digunakan oleh dirinya seorang, dia sendiri telah
melakukannya sejak tahun 1998, hingga sekarang ini sudah hampir mencapai 10
tahun lamanya.
Sumber :http://kecap-bango.blogspot.com/2007/08/bango-mania-fyi-bakpao-palsu.html
No comments:
Post a Comment